Myspace Backgrounds

Saturday, October 24, 2009

Kode Etik Perusahaan











Special Thanks to TRANSAVIA


Friday, October 23, 2009

GRATIS ANALISIS


GRATIS ANALISIS

Kalau anda ingin menangkap ikan paus, maka arahkan umpan ke samudra, bukan ke selokan. Cita-cita besar, pasti akan dibayar dengan ujian-ujian yang besar.“

Dear friends , betapa banyak hari ini orang-orang yang menginginkan sesuatu tapi enggan membayar atau menukar sesuatu itu dengan harga yang wajar.

Padahal dalam pandangan Islam, hidup ini adalah perkara JUAL-BELI.
Kita BELI Karunia ALLAH (Surga), dengan cara MENJUAL jiwa dan harta kita untuk ALLAH SWT.

Dalam Q.S 09;111, Al-Quran surat Attaubah :
Sesungguhnya Allah MEMBELI dari orang-orang mukmin, baik JIWA maupun HARTA mereka dengan MEMBERIKAN syurga untuk mereka.”

Wow, rupanya hidup ini tidak gratis, agar kita bisa tetap hidup lebih layak dan lebih abadi dalam kebahagiaan di akhirat kelak, maka kita harus berani MEMBAYAR dengan harga yang SESUAI.

Beberapa kali saya menemukan orang-orang yang ketika ditawarkan sesuatu lalu ia menjawab “Kalau gratis saya mau”... maka saya melihat kehidupan orang seperti itu biasanya penuh dengan ketersendatan yang sejati.. na’udzubillahi min dzalik.

Padahal mereka memiliki dana yang cukup untuk membeli, tetapi ia enggan MEMBAYAR harga sebuah Produk atau Karya yang ditawarkan. Kalau membayar saja tidak mau, apalagi bersedekah?

Hari ini betapa banyak di internet menawarkan kata GRATIS untuk mendatangkan uang RATUSAN JUTA rupiah.
Berusaha mendatangkan uang tanpa pengorbanan apapun, sebenarnya TIDAKLAH MUNGKIN, walaupun terjadi biasanya TIDAKLAH BERKAH... masya Allah... betapa tidak akan berkahnya hidup ini kalau kita hidup dari sesuatu yang GRATISAN.

Dear friends , marilah kita menjadi pribadi yang BERANI MEMBAYAR HARGA SETIAP KESUKSESAN yang ingin, sedang, dan telah kita raih.
Janganlah menjadi pribadi yang menyukai GRATISAN.

Sebab Anda pun pastinya tidak suka jika GRATIS (Tidak dihargai) maka janganlah menjadikan diri Anda dipenuhi oleh berbagai energi yang GRATISAN.


Source : Kang Zen ( Humortivasi )

Wednesday, October 21, 2009

Kisah Martabak Special


Di sebuah komplek perumahan PNS tinggallah empat orang anak, sebut saja namanya Lalas Simalas, Eep Episien, Ran Aturan, dan Aam Amtenar.

Suatu hari, Ibu- ibu mereka sepakat untuk makan martabak. Karena itu setiap ibu menyuruh anaknya beli martabak dan membekali mereka masing-masing dengan uang Rp. 50.000,-.

Lalas dari awal sebenarnya tidak begitu selera dengan martabak. Dia lebih suka KFC atau McDi. Tapi karena didesak-desak ibunya, ketika sudah cukup malam akhirnya dia keluar juga, namun sayangnya semua penjual martabak sudah kehabisan. Akhirnya dia pulang dan mengembalikan uang Rp. 45.000. Dia hanya pakai Rp. 5000 untuk sekali naik ojeg pp.

Eep sudah tahu martabak special yang sangat enak di warung dekat pasar. Harganya Rp. 25.000. Ongkos ojeg ke sana pulang pergi Rp. 5000,- Eep memutuskan naik sepeda, beli martabak special, kemudian menyerahkan martabak special itu ke ibunya beserta uang kembalian Rp. 25.000,-

Ran Aturan tahu martabak special harganya cuma Rp. 25.000. Tapi daripada uangnya sisa banyak, dia gunakan sekalian untuk beli bakso dan es campur kesukaannya di warung sebelah martabak, sambil nunggu martabaknya jadi. Dia hanya minta agar bonnya disatukan dengan martabaknya.

Pulang ke ibunya, dia serahkan martabak special dan uang kembalian Rp. 5000,- Katanya harga martabaknya Rp. 40.000. Kemudian di dapur dia berbagi bakso + es campurnya dengan adiknya.

Aam sebenarnya juga sudah tahu warung martabak special itu. Namun dia perlu pergi beberapa kali. Yang pertama katanya buat survei untuk membandingkan berbagai jenis martabak yang ada di pasar. Pulang laporan dulu. Lalu pergi lagi untuk memastikan spesifikasi dan harganya.Pulang laporan lagi.

Baru ketiga kalinya dia pergi untuk membeli martabak itu. Kali ini ia minta ditemani adiknya. Dia bagian beli, adiknya bagian yang membawa. Masing-masing sewa ojeg sendiri. Total dia perlu sewa ojeg empat kali pp.

Ketika dia pulang ke ibunya, dia hanya menyerahkan martabak biasa yang Rp. 10.000-an. Tidak ada uang kembalian karena tiap kali naik ojeg katanya habis Rp. 10.000.

Keempat anak itu tidak tahu, kalau ibu-ibu mereka sering ketemu dalam arisan. Jadi ibu-ibu itu tahu berapa harga martabak special atau tarif ojeg yang riel.

Apa komentar ibu-ibu mereka?

Ibunya Lalas (bernada kesal):
" Anakku ini jika sudah punya prinsip, susah. Bakatnya jadi demonstran."

Ibunya Eep: " Anakku gak bakat jadi birokrat, jadi PNS-pun sepertinya susah. Ntah mau jadi apa dia ?

Ibunya Ran:
"Anakku berbakat jadi birokrat. Dapat meraih target dan masih untung lagi."

Ibunya Aam:
" Oh Anakku lebih berbakat jadi birokrat. Daya serap anggarannya 100% !

Tiga puluh tahun kemudian:

Menteri Keuangan mengeluhkan daya serap APBN Kabupaten Anu yang bupatinya adalah Lalas. Sudah November, ada proyek infrastruktur di sana yang belum juga dimulai. Konon karena kemauan bupati yang aktivis suatu parpol ini berseberangan dengan DPRD yang didominasi parpol lain.

Eep jadi pengusaha sukses. Dia sempat menjadi salah satu pembayar pajak terbesar. Meskipun krisis ekonomi melanda, perusahaan Eep tetap bertahan karena efisien. Ketika ada Pilkada, Eep diminta maju oleh banyak orang sebagai calon independen, dan terpilih.

Akhirnya Eep dikenal orang sebagai Bupati yang gigih melakukan reformasi birokrasi. Pemerintahannya bergaya enterpreneur, pelayanannya prima dan index pembangunan manusia di daerahnya meningkat pesat.

Ran juga menjadi bupati di suatu daerah, tetapi sepertinya index pembangunan manusia selama pemerintahannya masih seperti tiga puluh tahun yang lalu. Yang berubah cuma rumah Ran yang kini tampak megah, mobilnya yang mewah dan dan anak-anaknya yang bisa kuliah di Luar Negeri.

Aam jadi bupati juga, setelah sebelumnya lama jadi birokrat. Tetapi kemudian ia berurusan dengan KPK, karena selama jadi birokrat biasa memarkup anggaran, seakan-akan seisi dunia tutup mata

Moral Story :
Rumah tangga adalah penggembleng utama moral dan karakter sesorang . . .

Monday, October 19, 2009

Tua itu pasti. Dewasa itu pilihan. Bijaksana itu…?

Sungguh Kagum terhadap seorang "guru" yang sangat bijaksana memberi saya petuah tentang hidup dan permasalahan yang saya hadapi.
Guru saya menjelaskan bahwa sebenarnya untuk bisa dinilai sebagai seorang bijak bukanlah pengetahuan ataupun pengalaman yang penting, tetapi bersedia untuk lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri.

Orang mulai dinilai bijak apabila ia sudah dapat menyadari kekosongan atau menghilangkan rasa egonya.
Bijaksana tidak bisa dilihat dari umur seseorang.
Bijaksana adalah suatu pola pikir yang santun dan bertanggung jawab dalam melihat suatu masalah yang ada.

Bijaksana hanya biasa terwujud jika kita dapat mengendalikan emosi kita, dan melihat masalah dari berbagai kaca mata.
Sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang santun dan bertanggungjawab.

Kebijaksanaan seseorang juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan, masa lalu, pendidikan, dan iman.
Tetapi menjadi bijaksana dapat dilatih, dapat dipelajari, dan akhirnya dapat diamalkan.

Lalu bagaimana cara kita menjadi bijaksana ?

1. Selalu mengevaluasi diri apa adanya (kekuatan dan kelemahan) sebelum mengevaluasi orang lain, sekaligus mau mengakui kelemahan diri kita

2. Selalu memprioritaskan pengunaan sumber daya secara optimum (tidak boros) tanpa merugikan pihak lain;

3. Berempati terhadap orang lain yang sedang mengalami duka atau sukacita.

4. Menahan emosi (bersabar dan menahan amarah) atas kritik orang lain tentang diri kita.

5. Menjadi pendengar dan pembicara yang baik (ucapan, bahasa tubuh,kadar emosi).

6. Merespon pendapat orang lain tanpa harus menyakiti orang tersebut; dan hendaknya memberi jalan keluarnya.

7. Berpenampilan murah senyum dan tidak kikir menghargai orang lain , sekaligus menihilkan sifat menyakiti orang lain.

8. Menunjukkan kerendahan hati namun tidak rendah diri kecuali di hadapan Allah.

9. Selalu menambah ilmu pengetahuan utamanya agama dan memanfaatkannya demi rahmatan lil alamin.

10. Mensyukuri apapun yang diberikan Allah kepada kita.

11. Mengurangi rasa kesedihan atas kehidupan yang keras , bersabar dan siap-siaplah menerima pertolongan yang segera datang dari Allah.

Bijaksana bukan tuntutan, tetapi seharusnya sudah inheren bagi diri kita.Makhluk tuhan yang hidup dalam banyak ragam kehidupan. Karena kehidupan yang normal adalah adanya keseimbangan hidup.

Orang yang bijak akan sayang terhadap sesama. Berbeda dengan orang-orang yang hidup penuh dengan kebencian, dimana kepuasan bathinnya adalah menghancurkan orang lain.
Dengan bisa bersikap bijaksana, kehidupan yang kita jalani akan lebih baik dan bermanfaat bagi kita.
Bijaksana itu . . . . . .
Mari kita mencoba menjadi lebih bijak dalam hidup dan kehidupan ini."Tua itu pasti. Dewasa itu pilihan.


Source :
Erwin Arianto,SE

Friday, October 16, 2009

PENJARA PIKIRAN


Di British Columbia, dibangun sebuah penjara baru untuk menggantikan penjara Fort Alcan lama yang sudah digunakan untuk menampung para narapidana selama ratusan tahun.

Setelah para napi dipindahkan ketempat tinggal mereka yang baru, mereka menjadi bagian dari pasukan pekerja untuk mencopoti kayu, alat alat listrik, dan pipa yang masih dapat digunakan dari penjara lama.

Di bawah pengawasan para penjaga, napi - napi itu mulai melucuti dinding dinding penjara lama.
Saat mereka melakukannya, mereka terperanjat oleh apa yang mereka temukan.

Walaupun gembok gembok besar mengunci pintu pintu logam, dan batangan - batangan baja dua inci menutupi jendela sel sel, dinding - dinding penjara itu sebenarnya terbuat dari kertas dan tanah liat, dicat sedemikian rupa sehingga menyerupai besi.

Jika ada dari para narapidana yang memukul atau menendang dinding itu dengan keras,mereka dengan mudah dapat membuat lubang di situ, dan melarikan diri.

Selama bertahun tahun, bagaimanapun juga, mereka tinggal berjubel dalam sel sel terkunci mereka, menganggap bahwa melarikan diri adalah sesuatu yang mustahil.

Tak seorang pun pernah MENCOBA melarikan diri, karena mereka BERPIKIR itu mustahil.

Saat ini, banyak orang merupakan tawanan rasa takut. Mereka tak pernah berusaha mengejar impian - impian mereka karena berpikir bahwa itu merupakan sesuatu yang mustahil.

Bagaimana Anda tahu bahwa Anda tak dapat berhasil bila Anda tidak mencoba ?



Source :

Sarikata.com

Wednesday, October 14, 2009

2 Gajah Berkelahi , Pelanduk Cengengesan Ditengah


'. . . . .2 Gajah berkelahi , Pelanduk cengengesan ditengah . . . . . . "

Saat ini kita merasa prihatin , 2 lembaga negara penegak hukum Republik ini sedang " berselisih " , entah siapa benar , yang pastinya dua - duanya merasa benar semua.

Kita sebenarnya bisa belajar dari Hukum Alam , rasanya tak mungkin anda berdua berswelisih , bertengkar atau melakukan kekerasan seorang diri.

Selalu dibutuhkan setidaknya dua orang ( lembaga ) untuk memulai sebuah perselisihan kecil.

Dan, itu sudah cukup untuk memicu pertengkaran dan kekerasan besar-besaran pada seluruh negeri. Itu berarti,pertengkaran bukan hanya persoalan perbedaan pendapat atau tarik-menarik keinginan.

Perselisihan , Pertengkaran ataupun kekerasan adalah soal pilihan anda berdua .

Pilihan untuk memulai lalu membiarkannya MEMBESAR dan MEMBAKAR semua yang ada, atau MENUTUP PINTU sebelum sempat dimasuki oleh salah seorang dari anda.

Karena, pertengkaran mustahil terjadi bila anda benar-benar tak berkehendak untuk menceburkan diri kedalamnya.

Meski anda jatuh dalam sungai deras, itu tak berarti anda harus hanyut atau tenggelam tanpa daya. Anda bisa berenang-renang meninggalkan pusaran air,dan naik ke daratan.

Hanya di saat berada di tepianlah anda bisa menolong rekan anda yang berseteru untuk lolos dari kehanyutan. Ulurkan tali penyelamat berupa curahan maaf dan pengertian diri tanpa pamrih.

Dua " orang " yang bersilisih , bertengkar atau melakukan kekerasan takkan bisa menolong satu sama lain.

Justru sekarang sang Koruptor lah sedang cengengesan ditengah - tengah anda . . . . . . .

Monday, October 12, 2009

SINGA


Alkisah, di sebuah hutan belantara ada seekor induk singa yang mati setelah melahirkan anaknya. Bayi singa yang lemah itu hidup tanpa perlindungan induknya.

Beberapa waktu kemudian serombongan kambing datang melintasi tempat itu. Bayi singa itu menggerakgerakkan tubuhnya yang lemah.

Seekor induk kambing tergerak hatinya. Ia merasa iba melihat anak singa yang lemah dan hidup sebatang kara.

Dan terbitlah nalurinya untuk merawat dan melindungi bayi singa itu.Sang induk kambing lalu menghampiri bayi singa itu dan membelai dengan penuh kehangatan dan kasih sayang.

Merasakan hangatnya kasih sayang seperti itu, sibayi singa tidak mau berpisah dengan sang induk kambing. Ia terus mengikuti ke mana saja induk kambingpergi. Jadilah ia bagian dari keluarga besar rombongan kambing itu.

Hari berganti hari, dan anak singa tumbuh dan besar dalam asuhan induk kambing dan hidup dalam komunitas kambing. Ia menyusu,makan, minum, bermain bersama anak-anak kambing lainnya. Tingkah lakunya juga layaknya kambing.

Bahkan anak singa yang mulai berani dan besar itu pun mengeluarkan suara layaknya kambing yaitu mengembik bukan mengaum!

la merasa dirinya adalah kambing, tidak berbeda dengan kambing kambing lainnya. Ia sama sekali tidak pernah merasa bahwa dirinya adalah seekor singa.


Suatu hari, terjadi kegaduhan luar biasa.

Seekor serigala buas masuk memburu kambing untuk dimangsa. Kambing-kambing berlarian panik. Semua ketakutan.

Induk kambing yang juga ketakutan meminta anak singa itu untuk menghadapi serigala.

Kamu singa, cepat hadapi serigala itu! Cukup keluarkan auman mu yang keras dan serigala itu pasti lari ketakutan!" Kata induk kambing pada anak singa yang sudah tampak besar dan kekar.

Tapi anak singa yang sejak kecil hidup di tengah-tengah komunitas kambing itu justru ikut ketakutan dan malah berlindung di balik tubuh induk kambing. Ia berteriak sekeras-kerasnya dan yang keluar dari mulutnya adalah suara embikan. Sama seperti kambing yang lain bukan auman.

Anak singa itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika salah satu anak kambing yang tak lain adalah saudara sesusuannya diterkam dan dibawa lari serigala. Induk kambing sedih karena salah satu anaknya tewas dimakan serigala. Ia menatap anak singa dengan perasaan nanar dan marah,

"Seharusnya kamu bisa membela kami! Seharusnya kamu bisa menyelamatkan saudaramu! Seharusnya bisa mengusir serigala yang jahat itu!"

Anak singa itu hanya bisa menunduk. Ia tidak paham dengan maksud perkataan induk kambing. Ia sendiri merasa takut pada serigala sebagaimana kambing-kambing lain. Anak singa itu merasa sangat sedih karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.


Hari berikutnya serigala ganas itu datang lagi. Kembali memburu kambing-kambing untuk disantap. Kali ini induk kambing tertangkap dan telah dicengkeram oleh serigala. Semua kambing tidak ada yang berani menolong. Anak singa itu tidak kuasa melihat induk kambing yang telah ia anggap sebagai ibunya dicengkeram serigala. Dengan nekat ia lari dan menyeruduk serigala itu.

Serigala kaget bukan kepalang melihat ada seekor singa di hadapannya. Ia melepaskan> cengkeramannya.Serigala itu gemetar ketakutan! Nyalinya habis! Ia pasrah, ia merasa hari itu adalah akhir hidupnya!

Dengan kemarahan yang luar biasa anak singa itu berteriak keras, "Emmbiiik!"

Lalu ia mundur ke belakang. Mengambil ancang ancang untuk menyeruduk lagi.

Melihat tingkah anak singa itu, serigala yang ganas dan licik itu langsung tahu bahwa yang ada di hadapannya adalah singa yang bermental kambing. Tak ada bedanya dengan kambing.

Seketika itu juga ketakutannya hilang. Ia menggeram marah dan siap memangsa kambing bertubuh singa itu! Atau singa bermental kambing itu!

Saat anak singa itu menerjang dengan menyerudukkan kepalanya layaknya kambing, sang serigala telah siap dengan kuda-kudanya yang kuat. Dengan sedikit berkelit, serigala itu merobek wajah anaksinga itu dengan cakarnya.

Anak singa itu terjerembab dan mengaduh, seperti kambing mengaduh. Sementara induk kambing menyaksikan peristiwa itu dengan rasa cemas yang luar biasa. Induk kambing itu heran, kenapa singa yang kekar itu kalah dengan serigala.

Bukankah singa adalah raja hutan?

Tanpa memberi ampun sedikitpun serigala itu menyerang anak singa yang masih mengaduh itu. Serigala itu siap menghabisi nyawa anak singa itu.

Di saat yang kritis itu, induk kambing yang tidak tega,dengan> sekuat tenaga menerjang sang serigala. Sang serigala terpelanting.

Anak singa bangun.

Dan pada saat itu, seekor singa dewasa muncul dengan auman yang dahsyat.
Semua kambing ketakutan dan merapat!
Anak singa itu juga ikut takut dan ikut merapat.
Sementara sang serigala langsung lari terbirit-birit.

Saat singa dewasa hendak menerkam kawanan kambing itu, ia terkejut di tengah-tengah kawanan kambing itu ada seekor anak singa.

Beberapa ekor kambing lari, yang lain langsung lari. Anak singa itu langsung ikut lari.
Singa itu masih tertegun. Ia heran kenapa anak singa itu ikut lari mengikuti kambing ?

Ia mengejar anak singa itu dan berkata,

"Hai kamu jangan lari! Kamu anak singa, bukan kambing! Aku takkan memangsa anak singa!


Namun anak singa itu terus lari dan lari. Singa dewasa itu terus mengejar.

Ia tidak jadi mengejar kawanan kambing, tapi malah mengejar anak singa. Akhirnya anak singa itu tertangkap.

Anak singa itu ketakutan,
"Jangan bunuh aku, ammpuun!"
"Kau anak singa, bukan anak kambing. Aku tidak membunuh anak singa!"

Dengan meronta-ronta anak singa itu berkata,

"Tidak aku anak kambing! Tolong lepaskan aku!"
Anak singa itu meronta dan berteriak keras.
Suaranya bukan auman tapi suara embikan, persis seperti suara kambing.

Sang singa dewasa heran bukan main.
Bagaimana mungkin ada anak singa bersuara kambing dan bermental kambing.
Dengan geram ia menyeret anak singa itu ke danau.
Ia harus menunjukkan siapa sebenarnya anak singa itu.

Begitu sampai di danau yang jernih airnya, ia meminta anak singa itu melihat bayangan dirinya sendiri.
Lalu membandingkan dengan singa dewasa.
Begitu melihat bayangan dirinya, anak singa itu terkejut,

"Oh, rupa dan bentukku sama dengan kamu. Sama dengan singa, si raja hutan!"
"Ya, karena kamu sebenarnya anak singa. Bukan anak kambing!"Tegas singa dewasa.
"Jadi aku bukan kambing? Aku adalah seekor singa!"
"Ya kamu adalah seekor singa, raja hutan yang berwibawa dan ditakuti oleh seluruh isi hutan!

Ayo aku ajari bagaimana menjadi seekor raja hutan!" Kata sang singa dewasa.

Singa dewasa lalu mengangkat kepalanya dengan penuh wibawa dan mengaum dengan keras. Anak singa itu lalu menirukan, dan mengaum dengan keras.
Ya mengaum, menggetarkan seantero hutan.

Tak jauh dari situ serigala ganas itu lari semakin kencang, ia ketakutan mendengar auman anak singa itu.

Anak singa itu kembali berteriak penuh kemenangan,
"Aku adalah seekor singa! Raja hutan yang gagah perkasa!"
Singa dewasa tersenyum bahagia mendengarnya.


Saya tersentak oleh kisah anak singa di atas!
Jangan jangan kondisi kita, dan sebagian besar orang di sekeliling kita mirip dengan anak singa di atas. Sekian lama hidup tanpa mengetahui jati diri dan potensi terbaik yang dimilikinya.

Betapa banyak manusia yang menjalani hidup apa adanya, biasa biasa saja, ala kadarnya.
Hidup dalam keadaan terbelenggu oleh siapa dirinya sebenarnya.
Hidup dalam tawanan rasa malas, langkah yang penuh keraguan dan kegamangan.
Hidup tanpa semangat hidup yang seharusnya.
Hidup tanpa kekuatan nyawa terbaik yang dimilikinya.

Saya amati orang-orang di sekitar saya.
Di antara mereka ada yang telah menemukan jati dirinya.
]Hidup dinamis dan prestatif. Sangat faham untuk apa ia hidup dan bagaimana ia harus hidup. Hari demi hari ia lalui dengan penuh semangat dan optimis.

Detik demi detik yang dilaluinya adalah kumpulan prestasi dan rasa bahagia.
Semakin besar rintangan menghadap semakin besar pula semangatnya untuk menaklukkannya.

Namun tidak sedikit yang hidup apa adanya.
Mereka hidup apa adanya karena tidak memiliki arah yang jelas.
Tidak faham untuk apa dia hidup, dan bagaimana ia harus hidup.

Saya sering mendengar orang-orang yang ketika ditanya,
"Bagaimana Anda menjalani hidup Anda?" atau "Apa prinsip hidup Anda?", mereka menjawab dengan jawaban yang filosofis,
"Saya menjalani hidup ini mengalir bagaikan air. Santai saja."

Tapi sayangnya mereka tidak benar-benar tahu filosofi ´mengalir bagaikan air´.
Mereka memahami hidup mengalir bagaikan air itu ya hidup santai. Sebenarnya jawaban itu mencerminkan bahwa mereka tidak tahu bagaimana mengisi hidup ini.
Bagaimana cara hidup yang berkualitas.

Sebab mereka tidak tahu siapa sebenarnya diri mereka?
Potensi terbaik apa yang telah dikaruniakan oleh Tuhan kepada mereka.

Bisa jadi mereka sebenarnya adalah ´seekor singa´ tapi tidak tahu kalau dirinya ´seekor singa . Mereka menganggap dirinya adalah´seekor kambing sebab selama ini hidup dalam kawanan kambing.

Filosofi menjalani hidup mengalir bagaikan air yang dimaknai dengan hidup santai saja, atau hidup apa adanya bisa dibilang prototipe, gaya hidup sebagian besar penduduk negeri ini.

Bahkan bisa jadi itu adalah gaya hidup sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini.
Kenapa tidak berubah?
Jawabnya karena mereka tidak mau berubah.

Kenapa tidak mau berubah?
Jawabnya karena mereka tidak tahu bahwa mereka harus berubah.
Bahkan kalau mereka tahu mereka harus berubah, mereka tidak tahu bagaimana caranya berubah.
Sebab mereka terbiasa hidup pasrah.Hidup tanpa rasa berdaya dalam keluh kesah.
Dan cara hidup seperti itu yang terus diwariskan turun-temurun.

Ada seorang sastrawan terkemuka, yang demi melihat kondisi bangsa yang sedemikian takut rasa tidak berdayanya sampai dia mengatakan,

"Aku malu jadi orang Indonesia!"
Di mana-mana, kita lebih banyak menemukan orang orang bermental lemah, hidup apa adanya dan tidak terarah.
Orang-orang yang tidak tahu potensi terbaik yang diberikan oleh Allah kepadanya. Orang- orang yang rela ditindas dan dijajah oleh kesengsaraan dan kehinaan.
PaDAHAL sebenarnya jika mau, pasti bisa hidup merdeka, jaya, berwibawa dan sejahtera.


Tak terhitung berapa jumlah masyarakat negeri ini yang bermental> kambing. Meskipun sebenarnya mereka adalah singa!

Banyak yang minder dengan bangsa lain. Seperti mindernya anak singa bermental kambing pada serigala dalam kisah di atas.
Padahal sebenarnya, Bngsa ini adalah bangsa besar!
Ummat ini adalah ummat yang besar!
Bangsa ini sebenarnya adalah singa dewasa yang sebenarnya memiliki kekuatan dahsyat.
Bukan bangsa sekawanan kambing.

Sekali rasa berdaya itu muncul dalam jiwa anak bangsa ini, maka ia akan menunjukkan pada dunia bahwa ia adalah singa yang tidakboleh diremehkan sedikitpun.

Bangsa ini sebenarnya adalah Sriwijaya yang perkasa menguasai nusantara.
Juga sebenarnya adalah Majapahit yang digjaya dan adikuasa.
Lebih dari itu bangsa ini, sebenarnya, dan ini tidak mungkin disangkal, adalah ummat Islam terbesar di dunia.

Ada dua ratus juta lebih rakyat dinegeri tercinta Indonesia ini.
Banyak yang tidak menyadari apa makna dari dua ratus juta jumlah rakyatnya. Banyak yang tidak sadar. Dianggap biasa saja.
Sama sekali tidak menyadari jati diri sesungguhnya.

Dua ratus juta rakyat di Indonesia, maknanya adalah dua ratus juta singa.
Penguasa belantara dunia. Itulah yang sebenarnya.


Sayangnya, dua ratus juta yang sebenarnya adalah singa justru bermental kambing dan berperilaku layaknya kambing. Bukan layaknya singa.

Lebih memperihatinkan lagi, ada yang sudah menyadari dirinya sesungguhnya singa tapi memilih untuk tetap menjadi kambing.
Karena telah terbiasa menjadi kambing maka ia malu menjadi singa!
Malu untuk maju dan berprestasi!

Yang lebih memprihatinkan lagi, mereka yang memilih tetap menjadi kambing itu menginginkan yang lain tetap menjadi kambing.
Mereka ingin tetap jadi kambing sebab merasa tidak mampu jadi singa dan merasa nyaman jadi kambing.

Yang menyedihkan, mereka tidak ingin orang lain jadi singa. Bahkan mereka ingin orang lain jadi kambing yang lebih bodoh!

Marilah kita hayati diri kita sebagai seekor singa.
Allah telah memberi predikat kepada kita sebagai ummat terbaik di muka bumi ini.
Marilah kita bermental menjadi ummat terbaik.
Jangan bermental ummat yang terbelakang.

Allah berfirman,

"Kalian adalah sebaik baik ummat yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh berbuat yang makruf, mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.!"35>

KESOMBONGAN


Ya Tuhan ambillah kesombonganku dariku.
Tuhan berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

Ya Tuhan sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat.
Tuhan berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

Ya Tuhan beri aku kesabaran.
Tuhan berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."

Ya Tuhan beri aku kebahagiaan.
Tuhan berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri."

Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan.
Tuhan berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-Ku."
Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat.
Tuhan berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

Ya Tuhan bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku.
Tuhan berkata... "Ahhhh, akhirnya kau mengerti !"

Kadangkala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi - siang - malam, tapi tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan - bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya --- tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es.

Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es.
Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkannya.

Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.


Djodi Ismanto


Source : Cetivasi

Saturday, October 10, 2009

Not Me , Boss . . . . .!



Ini cerita dari seorang teman yang bertahun silam pergi ke Papua New Guinea untuk urusan bisnis. Ia ditemani oleh dua orang temannya dan tinggal di sebuah rumah di pedalaman. Rumah ini dirawat oleh seorang lokal, yang tugasnya hanya dua yakni merawat rumah dan memasak.

Semuanya oke-oke saja, kecuali satu hal: mereka punya satu botol anggur yang mahal yang disimpan di ruang makan, yang setiap harinya sepertinya terus berkurang padahal mereka tidak pernah meminumnya.

Anggur ini mahal dan mereka ingin menyimpannya untuk acara spesial. Yang mereka temukan adalah setiap hari jumlahnya sedikit demi sedikit berkurang.

Mereka pun memutuskan untuk mengukur kekurangannya dengan membuat garis kecil pada botol, sehingga apabila memang berkurang lagi mereka bisa tahu dengan jelas.

Dan setelah membuat garis tersebut, mereka menemukan memang jumlah anggur dalam botol tersebut berkurang terus setiap hari, walau sedikit demi sedikit.Mereka tidak punya tertuduh lain lagi selain sang penunggu rumah lugu tersebut, sebab ketiganya memang jarang di rumah.

Suatu kali ketiganya pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan mereka merencanakan memberi pelajaran si penunggu rumah. Mereka mengambil botol anggur dan mengganti isinya dengan air seni mereka. Setelah itu mereka letakan kembali seperti biasa. Dan yang mereka temukan, setiap hari jumlah air seni ini pun berkurang seperti halnya anggur.

Suatu hari mereka tidak tega lagi membayangkan bahwa si penunggu rumah yang baik hati ini sampai meneguk air seni mereka. Mereka memutuskan untuk memanggil si penunggu rumah dan menanyakan perihal anggur.

Dan dengan gaya yang tidak menuduh langsung, mereka mengatakan bahwa mereka perhatikan persediaan anggur mereka di satu-satunya botol di rumah itu selalu menipis, dan pasti ada seorang di rumah ini yang meminumnya!

Serta merta si penunggu rumah polos ini menyahut : "Not me, Boss !
Selama ini saya hanya selalu pakai untuk keperluan memasak untuk para Boss , agar masakan Boss jadi lebih nikmat . . . !"



Moral kisah :

Kalau bisa bertanya, kenapa berasumsi?
Kalau bisa sederhana, kenapa dibuat rumit?
Kadang kita justru mendapatkan akibat dari perbuatan kita sendiri, yang sebenarnya tidak perlu.

Adakah kisah ini terjadi pada kehidupan anda ?

Pada perusahaan anda ?
Atau bahkan pada Boss anda ?
Wallahu alam . . . .


Djodi Ismanto
www.djodiismanto.blogspot.com

Friday, October 9, 2009

Jangan Menyerah . . . . . .










Source dan special thanks to TRANSAVIA

Thursday, October 8, 2009

SOCRATES


Socrates (469-399 BC) adalah seorang filosof Yunani.

Ia dikenal luas memiliki kearifan dan kecerdasan luar biasa. Tak mengherankan jika banyak sekali pemuda pada masa itu ingin menimba ilmu darinya, entah tentang bisnis, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.

Salah seorang pemuda diantaranya dijanjikan bertemu pada pagi hari di pantai.Sebelumnya pemuda tersebut sudah mengutarakan kepada Socrates tentang keinginannya untuk belajar tentang bagaimana meraih kesuksesan.

Merekapun bertemu di tempat yang sudah mereka sepakati.Socrates langsung memerintah pemuda itu masuk ke laut sampai air laut menenggelamkan tubuh mereka sebatas leher.

Tanpa memberi komando, tiba-tiba Socrates menenggelamkan kepala pemuda tersebut.

Dengan sekuat tenaga pemuda itu berjuang agar kembali ke permukaan.

Setelah melihat pemuda itu hampir pingsan, Socrates baru mengangkatkan kepala pemuda itu.

Begitu muncul di permukaan air, pemuda itu langsung menarik nafas kuat-kuat untuk mengisi paru-parunya dengan udara.


Socrates lalu bertanya kepada pemuda itu,
Sewaktu di dalam air, apa yang paling kamu butuhkan?”
“Udara,” jawab pemuda itu singkat sambil terengah-engah.“

Itulah rahasia kesuksesan.

Jika kamu ingin sukses, harus berjuang seperti kamu membutuhkan udara di dalam air. Kamu pasti sukses!” kata Socrates penuh makna sembari meninggalkan pemuda itu.

Pesan:

Sebetulnya diantara faktor-faktor terpenting untuk meraih kesuksesan adalah kemauan keras untuk berbuat sesuatu.

Siapapun orangnya berpeluang menjadi orang sukses. Meskipun latar belakang pendidikan atau masa lalu seseorang tentu saja memberikan sentuhan-sentuhan peluang menjadi lebih besar.

Dengan kemauan yang keras, setiap orang dapat sukses di manapun dan di bidang apapun. Banyak sekali peristiwa besar dunia di sepanjang lintasan sejarah, dan itu hanya mungkin lahir dari kemauan yang besar.

“Manusia tidak pernah kekurangan kekuatan, tetapi kurang kemauan,” (Victor Hugo).

Salah satu contohnya adalah Tirto Utomo yang dulu ditertawakan karena menjual air mineral dalam kemasan.Berkat kemauan keras dan perjuangannya, kini usahanya menggurita seiring dengan semakin populernya air mineral dalam kemasan.

Sukses sangat ditentukan oleh kuatnya kemauan dari dalam diri sendiri untuk belajar dan bekerja keras, dan meningkatkan kualitas diri.

Tantangan atau kendala apapun berusaha diatasi dengan memberikan yang terbaik dan menjalani dengan sungguh-sungguh.


Kekuatan seseorang bukan datang dari kapasitas fisiknya, tetapi dari kemauan yang sungguh-sungguh,” tegas Mahatma Gandhi.

APES. . . . . .!



Seorang wanita cantik dan sexy terjatuh dari lantai 80 sebuah gedung megah.

Untunglah di lantai 70, ada seorang Pria Amerika menangkapnya.

Wanita : "Terima kasih anda telah menolong saya "
Pria Amerika : "Sama-sama, tapi anda harus membalas budi"
Wanita : "Bagaimana caranya ?"
Pria Amerika : "Tidurlah denganku."
Wanita : "Kampret kau, TIDAK MAU !!!"
Pria Amerika : "Ya sudah kalau nggak mau "

Pria Amerika kemudian melepaskannya dan wanita itu kembali terjatuh.

Di lantai 50, seorang Pria Prancis berhasil menangkapnya.

Wanita : "Terima kasih anda telah menolong saya. "
Pria Prancis : "Sama-sama, tapi anda harus membalas budi"
Wanita : "Bagaimana caranya ?"
Pria Prancis : "Tidurlah denganku."
Wanita : "Kampret kamu, TIDAK MAU !!!"
Pria Prancis : "Ya sudah kalau tidak mau."

Pria Prancis kemudian melepaskannya dan wanita itu kembali terjatuh...

Lantai 45 lewat, lantai 40 lewat, lantai 35 lewat dan tidak ada lagi yang menangkapnya.

Si wanita mulai menyesal. Akhirnya dia memutuskan kalau ada lagi pria yang menangkapnya, ia mau diajak tidur bareng.
Daripada mati, pikirnya.

Akhirnya di lantai 20, seorang Pria muslim Arab menangkapnya.
Buru-buru wanita itu berkata :

Wanita : "Terima kasih anda telah menolong saya. Sebagai balas jasa, anda boleh tidur dengan saya."

Pria Arab : " Astaghfirullah !!!!!"
Lalu Pria Arab itu melepaskannya kembali..

Wednesday, October 7, 2009

Kaya adalah . . . . . . . . . .


Ada seekor anjing yang terasa bingung saking laparnya, seharian penuh tidak mendapatkan makanan. Saat senja tiba, akhirnya dengan penuh gairah ia melihat sepotong daging yang lezat di atas tanah, ia bergegas menggondol daging itu dan berlari ke tempat tinggalnya.

Dalam hati dia merenung "
sungguh beruntung sekali, di luar dugaan bisa mendapatkan daging besar ini, saya harus menikmati dengan sepuasnya ".

Sambil berjalan ia berpikir, dan tanpa disadari tiba di sebuah sungai, jika sudah melewati jembatan kecil berarti tempat tinggalnya sudah dekat, berpikir sampai di situ ia lantas menggigit lebih erat lagi daging itu, dan berjalan di atas jembatan penyeberangan.

Ia berjalan dengan sangat hati-hati, ketika sampai di tengah jembatan, tanpa sengaja ia memandang ke sungai, dan begitu melihat ke sungai bukan main kagetnya, ia melihat ada seekor anjing di sungai itu, menggondol sepotong daging yang besar dan sedang menatapnya.

Dalam hati ia mulai berpikir "wah, daging yang digondolnya itu tampaknya lebih besar dibanding daging saya ini! Jika saya sedikit lebih galak terhadapnya, siapa tahu mungkin ia akan melepaskan daging itu dan lari!"

Makin dipikir ia semakin gembira, lalu mulai galak terhadap anjing di sungai itu. Namun, anehnya, anjing itu sepertinya tidak takut sedikit pun terhadapnya. Ia memelototkan mata, dan anjing itu juga memelototkan matanya; ia berbalik, anjing itu juga berbalik, ia menghentakkan kaki, anjing itu juga ikut menghentakkan kakinya.

Akhirnya, ia benar-benar marah, dalam hati berpikir "lebih baik aku menggigitnya, ia pasti akan lari, dengan begitu aku bisa mendapatkan daging itu," lalu, ia membuka moncongnya dan menggonggong dengan keras "Auh. auh.auh..."

Begitu ia membuka moncongnya, daging dalam gigitannya lalu tiba-tiba terjatuh ke sungai, menghancurkan tubuh anjing yang berada di sungai itu, dan dalam sekejap tenggelam di dalam air lenyap tak berbekas.

Percikan air yang dalam menghancurkan semua mimpi si anjing yang rakus ini, dan ia baru menyadari bahwa ternyata anjing itu adalah bayangan dirinya dalam air. Lalu dengan sedih ia menangis "kalau tahu begini aku tidak akan sedemikian rakus, namun kini, saya harus menahan lapar lagi, ke mana aku harus mencari makan?"

Renungan :

Banyak orang ingin bisa hidup dengan lebih baik, harus mendapatkan lebih banyak, maka disadari atau tidak dapat mencelakakan kepentingan orang lain, tidak puas dengan apa yang sudah diperolehnya.

Bahkan ada yang tak segan-segan merampas barang milik orang lain. Anjing yang rakus ini demi untuk mendapatkan sepotong daging lebih banyak, malah kehilangan makanan lezatnya, lantas apa yang hilang pada manusia yang rakus?

Persaudaraan, persahabatan, hati nurani atau ketenangan hati?
Ya, ini semua baru merupakan harta benda yang paling berharga dalam kehidupan !

Hargailah semua yang kita miliki, tidak memaksakan sesuatu yang tidak bisa diperoleh, jangan karena rakus lantas malah kehilangan sesuatu yang sudah ada.

"Kalau memang milik kita, pasti akan kita miliki, kalau bukan jangan memaksakan kehendak",
orang yang tahu menikmati hidup apa adanya, itulah orang yang benar-benar kaya.

Serigala Berbulu Ulama


Sepasang merpati yang sedang bertengger di cabang pohon melihat seorang alim datang dengan sebuah buku yang dikepit di satu tangan dan tongkat di tangan yang lain. Add Image

Seekor merpati berkata pada yang lain, "
Mari terbang, orang itu bisa membunuh kita."

Pasangannya menyahut, "
Dia bukan pemburu. Dia seorang ulama, tidak akan membahayakan kita."

Sang ulama melihat keberadaannya dan seketika memukulkan tongkatnya ke merpati betina, lantas ia sembelih agar dagingnya menjadi halal.

Merasa dizalimi, pasangannya mengadu kepada Nabi Sulaiman.

Ulama itu pun dipanggil ke istana.


"Kejahatan mana yang saya lakukan?" sanggahnya.
"Bukannya daging merpati itu halal," lanjutnya.

Merpati jantan menimpal,


"Saya tahu bahwa hal itu halal bagimu.
Tetapi, jika datang untuk berburu, engkau semestinya mengenakan pakaian seorang pemburu.


Engkau curang dan datang sebagai ulama."

----

Seorang ulama atau intelektual , seperti Abdi dan aparat negara , Hakim dan Pengacara , anggota DPRD bahkan Pimpinan perusahaan , memang telanjur dinisbatkan sebagai sosok pelindung kemaslahatan umum.


Nalarnya memberi lentera di kegelapan; nuraninya memberi oasis di tengah-tengah krisis keyakinan.
Tetapi, dalam realitas hari ini, banyak orang berpakaian ulama/ para intelektual seperti diatas tapi dengan peran yang telah ditanggalkan.

Begitukah ??




Djodi Ismanto

http://www.djodiismanto.blogspot.com/

Saturday, October 3, 2009

Mark Zuckerberg , Milyarder pencipta Facebook



Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster?

Konon, melalui situs tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh.

Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan.


Salah satunya adalah Facebook.

Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg.


Mahasiswa Harvard University tersebut-kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya.

Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook.

Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus.


Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan.


Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan.

Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap.


Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-andre McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.


Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu.


Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya.


Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.


Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.


Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi ‘barang dagangan' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software micr*soft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, micr*soft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta.


Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar!

Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar‘menyatukan' komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar.


Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa.


Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

Friday, October 2, 2009

Baiklah . . . . . .Baiklah

Seorang gadis di kampung nelayan hamil di luar nikah,
Setelah berkali-kali dipukuli, akhirnya ia mengaku bahwa bapak dari anak yang dikandungnya adalah Guru Zen yang merenung sepanjang hari di dalam kuil di luar desa.

Orangtua si gadis bersama banyak penduduk desa beramai-ramai menuju kuil.
Dengan kasar mereka menyerbu Guru yang sedang berdoa.
Mereka menghajarnya karena kemunafikannya dan menuntut bahwa ia sebagai bapak anak itu wajib menanggung biaya untuk membesarkannya.

Jawaban Guru itu hanyalah, 'Baiklah, baiklah.'

Setelah orang banyak pergi meninggalkannya, ia memungut bayi itu dari lantai.
Ia minta supaya seorang ibu dari desa memberi anak itu makan dan pakaian serta merawatnya atas tanggungannya.

Guru itu jatuh namanya.
Tidak ada lagi orang yang datang untuk meminta wejangannya.

Ketika peristiwa itu sudah berlalu satu tahun lamanya, gadis yang melahirkan anak itu tidak kuat menyimpan rahasianya lebih lama lagi.
Akhirnya ia mengaku, bahwa iatelah berdusta.
Ayah anak itu sebetulnya adalah pemuda di sebelah rumahnya.

Orangtua si gadis dan para penduduk kampung amat menyesal.
Mereka bersembah sujud di kaki Guru untuk mohon maaf dan meminta kembali anak tadi.

Guru mengembalikannya dan yang dikatakannya hanyalah: 'Baiklah. Baiklah!'
Orang yang sungguh-sungguh sadar!

Kehilangan nama?
Tidak banyak berbeda dengan kehilangan kontrak yang mau ditandatangani dalam mimpi.

Thursday, October 1, 2009

Lakukan Lebih Banyak


Jika anda hanya punya satu anak panah untuk dilempar ke sebuah dartboard, berapa kesempatan anda untuk mencapai sasaran utama?

Sangat kecil, bukan? Jika anda mendapatkan 100 anak panah untuk dilemparkan ke dartboard tersebut, meski anda seorang yang bodoh sekalipun, maka dapat dipastikan paling tidak, lebih dari satu anak panah yang mengenai sasaran tersebut.

Sukses memang sesederhana itu.
Lakukan lebih banyak maka anda akan sukses!
Itu sebabnya ciri-ciri orang sukses adalah mengalami kegagalan lebih banyak dibandingkan dengan orang biasa.

Masuk akal, karena orang sukses juga mencoba dan melakukan jauh lebih banyak dari orang biasa.

Jika anda melakukan semakin banyak, maka semakin besar juga peluang anda untuk meraih kesuksesan.

Sebagai contoh, orang asuransi sangat akrab dengan istilah 10:3:1 yang artinya jika agen asuransi tersebut bertemu dengan 10 orang, maka 3 orang akan tertarik mendengar presentasinya dan 1 orang bakal beli asuransi.

Apa yang harus dilakukan supaya bisa mendapatkan 5 nasabah?
Tawarkan saja kepada 50 orang, maka menurut hokum rata-rata kita pasti mendapat 5 nasabah.Masalahnya, banyak orang tidak mau melakukan lebih banyak.

Tidak mau mencoba lebih sering. Atau, jika anda seorang sales, tidak mau menawarkan ke lebih banyak orang.

Semakin sedikit tindakan yang dilakukan, tentu semakin kecil juga kemungkinan untuk berhasil. Inilah yang membedakan orang biasa dan orang sukses.

Amatilah bagaimana orang-orang sukses bekerja, anda akan tahu bahwa mereka selalu lebih rajin dari orang biasa.

Mereka tidak bermalas-malasan , tapi do it, do it, and do it again.

Lemparkan anak panah lebih banyak maka semakin besar juga peluang anda mengenai sasaran.

Semakin sering anda mencoba, maka semakin besar juga kemungkinan anda untuk berhasil.