Myspace Backgrounds

Friday, July 27, 2007

MURID SI PEMATUNG


Alkisah, di pinggir sebuah kota, tinggal seorang seniman pematung yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus, indah, dan penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah bangsawan dan orang-orang kaya di negeri itu. Bahkan, di dalam istana kerajaan hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan patung karya si seniman itu.

Suatu hari, datang seorang pemuda yang merasa berbakat memohon untuk menjadi muridnya. Karena niat dan semangat si pemuda, dia diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga diijinkan untuk tinggal di rumah paman si pematung.

Sejak hari itu, mulailah dia belajar dengan tekun, mengukur ketepatan bahan adonan semen, membuat rangka, cara menggerakkan jari-jari tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya.

Setelah belajar sekian lama, si murid merasa tidak puas. Sebab, menurutnya, hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung gurunya. Dia pun kemudian menganalisa dengan seksama, lantas memutuskan meminjam alat-alat yang biasa dipakai gurunya. Dia berpikir, rahasia kehebatan sang guru pasti di alat-alat yang dipergunakan.

“Guru, bolehkan saya meminjam alat-alat yang biasa Guru pakai untuk mematung? Saya ingin mencoba membuat patung dengan memakai alat-alat yang selalu dipakai guru agar hasilnya bisa menyamai patung buatan Guru.” “Silakan pakai, kamu tahu dimana alat-alat itu berada kan? Ambil saja dan pakailah,” jawab sang guru sambil tersenyum.

Selang beberapa hari, dengan wajah lesu si murid mendatangi gurunya dan berkata, “Guru, saya sudah berusaha dan berlatih dengan tekun sesuai petunjuk Guru, memakai alat-alat yang biasa dipakai Guru. Kenapa hasilnya tetap tidak sebagus patung yang Guru buat?”

“Anakku, gurumu ini belajar dan berlatih membuat patung selama puluhan tahun. Mengamati obyek benda, mencermati setiap gerak dan tekstur, kemudian berusaha menuangkannya ke dalam karya seni dengan segenap hati dan seluruh pikiran. Tidak terhitung berapa kali kegagalan yang telah dibuat, tapi tidak pernah pula berhenti mematung hingga hari ini. Bukan alat-alat bantu yang engkau pinjam itu yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang pematung handal, tetapi jiwa seni dan semangat untuk menekuninya yang harus engkau punyai. Dengan begitu, lambat laun engkau akan terlatih dan menjadi pematung yang baik.”
“Terima kasih Guru, saya berjanji akan terus berlatih, mohon Guru bersabar mengajari saya.”

Pembaca yang berbahagia,
Untuk menciptakan sebuah maha karya, tidak cukup hanya mengandalkan talenta semata. Kita butuh proses belajar dan ketekunan berlatih bertahun-tahun. Bahkan, meski dibantu alat-alat secanggih apapun, hasil yang didapat sebenarnya sangat tergantung pada tangan-tangan terampil dan terlatih yang menggerakkannya.



Demikian pula dalam kehidupan ini, jika ingin meraih prestasi yang gemilang, ada harga yang harus kita bayar! Apapun bidang yang kita geluti, apapun talenta yang kita miliki, kita membutuhkan waktu, fokus dan kesungguhan hati dalam mewujudkannya hingga tercapai kesuksesan yang membanggakan!!!

source : andrie wongso , www.andriewongso.com

Thursday, July 26, 2007

Mimpi Nasroon


Nasroon sedang dalam perjalanan melintasi gurun bertiga dengan pastur dan biksu.
Pada hari kesekian , bekal mereka tinggal sepotong kecil roti.

Masing - masing merasa berhak memakan roti tersebut. Setelah debat seru , akhirnya mereka bersepakat , memberikan roti itu kepada yang malam itu memperoleh mimpi yang paling relijius.
Maka tidurlah mereka.

Pagi harinya saat bangun , Pastur bercerita ; Aku bermimpi melihat Kristus membuat salib. Itu adalah tanda yang istimewa sekali ".
Biksu berkata ; Itu memang istimewa , Tapi aku bermimpi melakukan perjalanan ke nirwana , dan menemui tempat yang paling damai ".

Nasroon pun bercerita ; Aku bermimpi sedang kelaparan ditengah gurun , dan tampak bayangan Nabi Khaidir bersabda ; Kalau engkau lapar , makanlah roti itu ."

Jadi aku bangun dan memakan roti itu saat itu juga . . . . . . . .


source : Kisah Sufi Kantoran , Khomarudin Ibnu Mikam , Dian Rakyat

Energy of Money


Baru-baru ini dunia pun heboh oleh buku “The Secret”.Intinya adalah ajakan untuk memahami bahwa alam semesta ini benar-benar kaya. Tinggal bagaimana caranya kita bisa menarik kekayaan tersebut dalam kehidupan kita? Saya pun mencoba mencari tahu apa sebenarnya arti kata kekayaan itu sendiri.


Akhirnya saya bisa menemukannya dalam sebuah buku lama karangan Deepak Chopra.
Judulnya The seven spriritual Laws Of Success. Kata kekayaan (affluence) berasal dari kata dasar ”affluere” yang artinya ”mengalir ke”. Kata affluence berarti “mengalir secara berlimpah”. Uang sesungguhnya suatu simbol energi kehidupan yang kita tukarkan dan energi kehidupan yang kita gunakan sebagai hasil jasa yang kita berikan kepada semesta. Kata lain uang (money) adalah “currency”, yang juga merefleksikan sifat aliran energi. Kata currency berasal dari bahasa Latin yaitu “currere” yang berarti “mengalir”.


Oleh karena itu, jika kita menghentikan sirkulasi uang dengan maksud menyimpannya serta menimbunnya.
Maka energi yang ada dalam uang tersebut berhenti mengalir kepada kita. Karena uang adalah energi kehidupan. Supaya energi mengalir pada kita, kita harus tetap menjaganya terus bersirkulasi. Seperti sungai, uang harus dijaga agar terus mengalir. Bila tidak ia akan mulai berhenti, membeku sehingga mengganggu arus sirkulasi dan menyebabkan rusaknya struktur kehidupan kita sendiri. Sirkulasi harus diupayakan tetap hidup dan vital. Intinya adalah More You Give and More You Get.


Bagaimana caranya supaya energi uang ini bisa mengalir terus dalam kehidupan kita?
Periksa pakaian, sepatu, benda – benda atau barang-barang elektronik yang selama ini jarang anda gunakan. Kumpulkan dan berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Bila anda sudah melakukannya berarti anda sudah menciptakan satu aliran energi baru dalam kehidupan Anda. Ini yang disebut the vacuum law of prosperity. Mulai sekarang rajinlah untuk memeriksa benda-benda yang tidak anda gunakan lagi. Semakin sering anda melakukannya maka aliran energi ini akan semakin kuat. Inilah yang disebut dengan vibrasi. Semakin banyak vibrasi positif yang kita alirkan maka dia akan membuat gelombang energi positif yang semakin kuat pula. Sehingga anda jangan terkejut. Begitu aliran ini sudah berjalan dalam hidup anda, dia akan menarik apapun yang anda inginkan.

Ini ada satu resep sederhana yang saya pelajari dari teman saya. Dia bila ingin berpergian ke satu tempat. Selalu menyiapkan uang recehan 500, 1000 atau 5000 didalam kantongnya. Bahkan, dia pun sering mempunyai target. Harus menghabiskan uang recehan itu sebesar 5000 rupiah setiap harinya. Kepada siapa saja uang itu diberikannya? Ternyata uang tersebut dia bisa berikan kepada tukang parkir, tukang koran, pengemis atau kepada siapa saja yang membutuhkannya. Semua uang yang diberikannya tersebut, selalu didoakannya terlebih dahulu.

Kita tidak tahu mungkin dengan uang yang sedikit tersebut bisa bermanfaat bagi orang-orang tertentu. Bisa untuk makan, bisa untuk beli beras. Atau untuk membeli susu bagi anaknya. Ya, teman saya ini benar sekali. Dia sudah mengajarkan kepada kita tentang prinsip memberi. Semakin banyak memberi maka secara tidak langsung kita sudah membuat satu aliran energi baru. Pada saat timbul hasrat untuk memberi. Berikan saja. Mempraktekkan hukum memberi sesungguhnya sangat mudah. Jika anda ingin kesenangan, berilah kesenangan. Jika anda ingin kasih sayang, berilah kasih sayang. Jika anda ingin kekayaan materi, bantulah orang lain bergelimang materi. Cara yang paling mudah untuk mendapatkan apa yang anda inginkan adalah dengan menolong orang lain mewujudkan apa yang mereka inginkan.


Bila anda sudah melakukan dua hal tersebut di atas. Tapi masih belum ada aliran energi yang membuat uang datang kepada Anda. Hal ini disebabkan diri anda sendiri yang menjadi penghambatnya. Dengan cara mempratekkan forgiveness atau memberikan maaf secara tulus. Maka energi-energi negatif itu bisa hilang. Berikanlah permohonan maaf yang tulus kepada orang yang pernah membuat anda benci, marah.
Walaupun terasa sangat sakit. Lakukan hal itu sehingga membuat diri Anda merasa nyaman.


Ingat begitu anda sudah let’s go ( sudah membiarkan itu pergi dan melepaskannya ). Anda otomatis mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk menarik uang/kekayaan.

Daniel Kurniawan ( www.rumahmotivasi.com )

Jibril AS, Kerbau, Kelelawar, dan Cacing


Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau.

Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri".

Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar.
Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar.

Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.
Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya" .

Best Regards,

IIP SYAIFUL RAHMAN, Accounting.Dept.
PT. Sepatu Bata Tbk. | Jl. TMP Kalibata 1 | Jakarta 12750 | Indonesia |
Phone +6221 7992008 | Fax +6221 7995679 | syaiful.rahman@ bataindonesia. com | www.bata.co. id

Badai Pasti Berlalu


Hidup seolah berada di sebuah bahtera yang berada di tengah samudra. Perlu perjuangan untuk membuat bahtera tersebut melaju menuju pulau impian. Jika tidak, behtera hanya akan terombang-ambing entah kemana. Kita perlu terus menjadikan bahtera bergerak dan mengarahkannya ke arah pulau impian kita. Namun, kadang badai datang, membuat bahtera kita oleng bahkan hampir tenggelam.


Namun bahtera kehidupan memiliki sebuah keajaiban. Bahtera kehidupan tidak akan pernah tenggelam selama kita memiliki harapan. Oleng mungkin tetapi tenggelam tidak jika kita masih memiliki harapan bahwa kita akan sampai ke tujuan yang kita impikan. Jika badai begitu lama menggoncang bahtera kita, jangan pernah menyerah, karena menyerah adalah satu cara pasti bahtera kita tenggelam. Harapan, membuat bahtera kita tidak akan pernah hancur dihantam gelombang dan tidak akan membuat bahtera kita karam.


Lalu, dari mana datangnya harapan? Harapan ada pada diri kita, sebab tidak ada badai yang melebihi kekuatan diri kita. Sebesar-besarnya badai masih dibawah kemampuan kita semua. Allah telah memberikan kekuatan yang sangat dahsyat pada diri kita atau mendatangkan badai yang besarnya masih ada dibawah kemampuan kita. Allah tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan kita.


Jagalah harapan bahwa selalu ada jalan keluar. Yakinlah bahwa kita bisa bertahan. Pasti ada sesuatu hikmah besar dibalik kesulitan yang kita hadapi. Semakin besar kesulitan, mungkin semakin besar dan bernilai hikmah yang akan kita dapatkan nanti. Jagalah harapan, karena badai pasti berlalu.

Source : Rahmat , www.motivasiislami.com )

8 Profil Menuju Kekayaan


Mohon maaf, saya baru sempat melanjutkan cerita seperti yang saya janjikan kemarin. Maklum, lagi sok sibuk neh...

Coba sekarang anda saya minta untuk berpangku tangan sesuai dengan kebiasaan anda selama ini. Coba perhatikan, apakah tangan kanan di atas tangan kiri atau sebaliknya?

Nah, sekarang ubahlah posisi itu dengan cepat menjadi kebalikannya.

Bagaimana rasanya? Nggak enak kan? Karena sudah terbiasa dengan gaya sebelumnya.
Itulah kebiasaan atau bakat alami anda.

Jadi, melalui 8 profil alami yang dikembangkan oleh Roger Hamilton ini, anda bisa temukan jalur alami untuk menjadi sukses membangun kekayaan sesuai dengan kebiasaan anda sendiri.

Kedelapan profil itu adalah:

1. Creator
2. Star
3. Supporter
4. Deal Maker
5. Trader
6. Accumulator
7. Lord
8. Mechanic

1. Creator. Orang seperti ini diwakili oleh Bill Gates, Walt Disney, Richard Branson dan sebagainya. Mereka adalah orang-orang kreatif dan banyak idenya. Mereka akan terus berkreasi dengan apa pun yang dimilikinya, meskipun terbatas. Mereka fokus di sisi kreatif saja dan menyerahkan pekerjaan lainnya kepada supporter atau mechanic dan lainnya.

2. Star (bintang), contohnya adalah Oprah Winfrey, David Beckham, Inul dan sebagainya. Mereka menjadi magnet bagi uang. Personal branding mereka kuat dan melekat pada dirinya. Uang didapatnya ketika ia tampil di pentas. Biasanya mereka ini adalah orang-orang yang ekstrovert, suka tampil di depan orang banyak.

3. Supporter (pendukung). Diwakili oleh Jack Welch (mantan CEO GE), TP Rachmat (Astra). Mereka suka memimpin orang, adalah manajer yang handal dan hebat dalam mengelola perusahaan.

4. Deal Maker, contohnya adalah Donald Trump, Li Kashing. Mereka suka bernegosiasi sampai titik darah penghabisan. Akalnya ada 1001 untuk mendapatkan best deal.

5. Trader (pedagang), contohnya adalah George Soros, Theo F. Toemion. Mereka mencari produk dengan harga murah dan bisa dijual harga tinggi. Timing adalah salah satu kunci keberhasilannya. Visinya adalah jangka pendek. Yang penting beli di harga sekian dan jual di harga sekian.

6. Accumulator, tokohnya adalah Warren Buffet, Robert Kiyosaki. Mereka suka mengumpulkan aset, menunggu dengan sabar sampai harganya tinggi dan menjual atau mendapatkan cashflow dari aset itu.

7. Lord, mereka adalah orang yang suka dengan detail, suka menghitung dengan matang dan jeli, pintar merekayasa keuangan. Profil ini diwakili oleh Andrew Carnegie, Laxmi Mittal, Sandiaga Uno dan sebagainya. Mereka bisa membangun kekayaan dengan modal nol.

8. Mechanic. Orang tipe ini adalah para pembuat sistem dan mengembangkannya. Contohnya adalah Ray Kroc (Mc Donald's), Sam Walton (Wal Mart) dan sebagainya. Mereka selalu berpikir bagaimana agar sistem bisnisnya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Apakah tipe profil yang cocok untuk anda? Silakan tentukan sendiri di mana kecenderungan anda. Tidak mutlak harus kuat di satu profil saja. Bisa jadi ada 1 yang kuat dan 2 lainnya mendukung.

Orang yang sudah mengetahui profilnya, ibarat berjalan di jalan tol bebas hambatan.

Orang yang belum ketemu profilnya, ibarat berjalan di jalan kampung yang berliku-liku alias banyak trial dan errornya.

Kalau anda sudah tahu di mana profil anda, enak sekali. Anda tinggal fokuskan saja di situ.

Contohnya Inul. Dia hanya fokus latihan goyang dan nyanyi aja. Dia tidak mikirin bagaimana menjual karcis, bagaimana menata panggung, bagaimana band pengiringnya dan bagaimana membuat deal dengan event organizernya. Semua pekerjaan itu dilimpahkannya kepada ahlinya.

Dia hanya fokus di panggung saja sebagai star.

Coba bayangkan seandainya semua hal itu dilakukannya sendiri saja. Kebayang nggak bagaimana pusingnya.

Kemarin siang saya bertemu dengan seorang supplier saya yang agak bermasalah. Masalah utamanya adalah dia merangkul semua profil itu di dalam dirinya alias "one man show".
Akibatnya, kepalanya hampir "pecah" kelebihan beban. Dia adalah direkturnya merangkap kreatif merangkap produksi merangkap pemasaran merangkap bagian keuangan merangkap bagian purchasing merangkap deal maker.

Menurut saya dia adalah seorang deal maker. Dia cukup fokus di bidang itu saja dan menyerahkan seluruh pekerjaan lainnya kepada orang lain. Masalahnya, dia adalah orang yang perfeksionis, tidak mudah percaya kepada orang lain. Nah, ini sih soal mind set yang salah.

Ada juga teman saya yang memaksakan diri jadi pedagang. Padahal dia adalah tipe mekanik yang kuat di sistem. Tau sendiri kan apa cerita selanjutnya? Ya, gagal tentu saja. Dia paksakan terus buka dagangan lain dan berakhir dengan kekecewaan yang sama.

Makanya, saran saya pakailah kaidah tukang kayu: ukur 2 kali, potong 1 kali. Renungkan dulu sampai ketemu bakat alami anda. Kemudian fokuslah di sana dan kembangkan bakat itu untuk membangun kekayaan anda.

Kedelapan profil yang diwakili oleh tokoh suksesnya itu membangun kekayaannya dengan caranya masing-masing. Tidak semuanya harus menjadi pedagang.

Temukan bakat alami anda, fokus, serahkan sisanya kepada ahlinya. Dan anda pun insya Allah akan berada di jalan tol menuju kekayaan yang diidam-idamkan.( source : Rony Y. Manet fashion )

Wednesday, July 25, 2007

Jangan Semuanya Jadi Pedagang!


"The men who have succeeded are men who have chosen one line and stuck to it" - Andrew Carnegie.

Kenapa ada orang yang begitu sukses luar biasa dan yang lainnya biasa-biasa saja?
Kenapa Bill Gates bisa menjadi orang terkaya di dunia?
Kenapa Warren Buffet bisa menjadi orang nomor dua terkaya di dunia hanya dengan mengurung diri di ruangan setiap harinya?

William Soeryadjaya

Kenapa si A teman saya yang di sekolahnya bodoh, bertampang biasa-biasa saja tapi sekarang begitu sukses?

Banyak penjelasan dan spekulasi yang mencoba menjawab pertanyaan ini:

"Yah, dia memang sudah lahir jadi orang kaya".

"Dia memang berbakat, sih".

"Dia punya karisma kepemimpinan, sedangkan saya tidak".

Dan sebagainya....

Coba anda bayangkan seandainya Bill Gates itu adalah seorang pemain sepak bola sukses seperti Zidane.

Coba bayangkan seandainya Warren Buffet itu adalah penyanyi tenar seperti Justin Timberlake.

Coba bayangkan seandainya Oprah Winfrey itu adalah seorang pedagang (trader) valuta asing seperti George Soros.

Coba bayangkan seandainya Jeff Bezos itu adalah pebisnis properti seperti Donald Trump.

Pertanyaannya, apakah mereka itu akan sukses jika mereka melakukan semua hal di atas?

Jelas tidak mungkin.

Mereka adalah orang-orang sukses yang mengikuti jalur bakat alami dan kebiasaan mereka masing-masing.

Seandainya mereka semua tidak mengikuti jalur alami tersebut, tidak mungkin nama mereka bisa kita kenal seperti sekarang ini.

Pertanyaan ini menjawab kegundahan sebagian kita atau para karyawan yang merasa bisnis / karirnya tidak berkembang alias jalan di tempat atau belum menentukan pilihannya.

Sudahkah anda tahu bakat dan jalur alami anda?

Buron Yang Lolos Berkali-kali


Tertangkapnya kembali terpidana mati Gunawan Santoso justru menguak kembali cerita sedih itu. Cerita tentang lolosnya pesakitan dari penjara setidaknya sampai tiga kali. Begitu mudah orang ini kabur. Dan untuk apa dia tertangkap jikalau nanti ia cuma akan lepas lagi. Biarlah ia terlepas untuk selamanya dan lebih baik dia terhapus dari ingaan kita katimbang setiap kali orang ini mencibir kewibawaan hukum kita.

Sudah tentu, ini adalah kata hati dari pihak yang nyaris putus asa demi melihat pelecehan hukum setelah sampai pada tingkat yang begitu menghina. Tak perlu lolos untuk kesekian kali mestinya. Karena seorang pesakitan yang kedapatan kabur dengan mudah itu saja, mestinya telah membuat seluruh perangkat hukum kita terhina. Kabar baiknya ialah, bahwa polisi yang masih giat memburu orang ini, dan seberapapun lama ia menghilang, polisi kita tak melupakannya, adalah sebuah usaha yang penting dihargai. Tetapi karena perangkat hukum itu begitu lengkap elemennya, satu saja dia tak baik bekerja, akan runtuh seluruh kekuatannya.


Maka dalam kasus pelarian semacam ini, tidak cuma si buron yang harus mendapat ganjaran hukum tambahan, tapi juga kepada seluruh mata rantainya. Kalau sebelum buron ia adalah terpidana mati, keputusannya untuk selalalu lari ini layak dipertimbangkan mendatangkan hukuman tambahan kalau perlu hukuman mati sekali lagi. Sudah tentu ide ini bukan gurauan. Ide ini adalah pendorong hukum agar hukum benar-benar juara di hadapan pihak yang gemar meremehkan. Tidak ada sebuah bangsapun akan menjadi modern dan beradap jika hukum masih mudah dipermainkan.

Kini buron itu tertangkap lagi. Ada indikasi wajahnya berubah lagi oleh sebuah operasi. Ini juga bukan soal sederhana karena implikasi hukumnya. Dokter itu, jika ia di Indonesia, harus ikut bertanggungjawab atas keputusanya. Ini sungguh untuk pelajaran bagi siapa saja yang dengan sengaja bersekongkol dengan kejahatan. Memutus kejahatan, sesungguhnya juga harus memutus mata rantainya. Sudah bukan rahasia, jika kekuatan jahat di Indonesia begitu kuat daya tahannya, karena ia memiliki banyak suporter. Ia menjalar ke mana-mana dengan uang sebagai porosnya. Lemah di hadapan uang itulah akhirnya penyakit kolektif kita tak terkecuali juga hukum di Indonesia.


Ingin rasanya kita mengubur ingatan atas Gunawan Santoso ini seperti cara kita melupakan Edy Tanzil. Biarlah ia lenyap begitu saja katimbang ia muncul cuma untuk mengingatkan kegagalan kita. Karena setiap kali kita mengingat orang-orang yang lepas dari jangkauan hukum, rasanya hanya makin mengerdilkan martabat kita sebagai bangsa.

Source : Team Pemberitaan Smart FM

POSITIVE THINKING !



Ha ha Ha , Untung Kerbau ngga bisa terbang .!

Kekuatan Mencoba


Anda pernah makan KFC? Meskipun makanan ini berasal dari negeri Paman Sam, tetapi sudah terkenal di dunia. Begitu juga dengan di Indonesia, hampir di setiap kota besar selalu ada KFC. Anda tidak akan kesulitan jika ingin makan daging ayam yang bermerk KFC ini.

Saya bukan promosi, saya hanya memaparkan keberhasilan KFC bisa merambah dunia, bisa menghasilkan jutaan dolar pertahun. Jika kita menengok bagaimana perjuangan pendirinya, Kolonel Sanders, seorang pensiunan tanpa modal, tanpa perusahaan, yang dia punya hanyalah resep ayam goreng.


Perjuangan kolonel Sanders tidaklah mudah, dengan bermodalkan sebuah mobil tua, dia berkeliling mencari toko yang mau menggunakan resepnya dengan imbalan sebagian keuntungan. Puluhan rumah makan dia ketuk, maka dia mendapatkan puluhan kata “tidak”. Ratusan rumah makan dia kunjungi lagi, namun ratusan jawaban “tidak” kembali terdengar.

Apakah ia berhenti? Saat dia yang berkata tidak. Dia tidak berhenti, dia terus mencari rumah makan yang mau menggunakan resepnya, sampai 1009 rumah makan dia datangi dengan selalu menjawab perkataan “tidak”. Berarti dia mendapatkan penolakan sampai 1009 kali. Setelah itulah dia mendapatkan jawaban “ya”.


Mari kita renungkan diri kita, sudahkan kita melakukan usaha seperti yang dilakukan kolonel Sanders dalam membangun bisnis kita? Sudahkan kita berusaha menawarkan ide kita kepada puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang? Sudahkah kita mencoba dan mencoba lagi ketiga gagal?


Saya sering menemukan orang yang mengatakan bahwa bisnis itu susah, sementara apa yang dilakukan mereka belumlah optimal. Seringkali kita mengurungkan ide kita karena baru mendapatkan kritik dari segelintir orang. Sering kita tidak mau berbisnis hanya karena orang lain sudah melakukannya.


Jika Sanders mau mencari alasan saat dia mencoba 1000 kali, bisa saja. Dia bisa saja mengatakan “Saya sudah mencoba 1000 kali dan gagal, saya sudah berusaha.” Tetapi kenyataannya tidak, dia tetap mencoba dan mencoba meskipun sudah ribuan kali gagal. Yang lucu, pernah ada orang protes kepada teman saya (trainer bisnis) bahwa bisnis percetakan itu susah. Teman saya menanyakan berapa kali dia menawarkan produk, jawabannya hanya tiga kali. Lucu! ( source : Rahmat , www.motivasiislami.com ).


Tuesday, July 24, 2007

REZEKI TAK PERNAH SALAH ALAMAT



Jika Anda termasuk yang sering bercukur di tukang cukur bermerk “Pangkas Rambut”, cobalah bertanya kepada si akang pemangkas rambut tersebut perihal daerah asalnya. Hampir bisa dipastikan ia berasal dari Garut, Jawa Barat. Tanyakan juga kepada para pedagang toko kecil yang banyak berdiri di sudut jalan atau ujung gang, biasanya mereka menjual rokok, penganan kecil seperti biskuit dan permen dan juga kebutuhan rumah tangga seperti sabun dan pasta gigi. Hampir semua pemilik warung kecil itu berasal dari Kuningan, Jawa Barat. Semua pun tahu, bahwa nyaris semua penjahit yang pernah kita temui atau bahkan menjadi langganan kita berasal dari Sumatera Barat. Seperti halnya tempat-tempat penambal ban maupun bengkel motor di pinggir jalan itu kita panggil “Ucok” karena memang kebanyakan mereka asli Sumatera Utara. Dan kalau bicara soal kredit barang-barang kelontong, Tasikmalaya sangat lekat di telinga kita.

Begitu juga saat kita berkunjung ke Pekan Raya Jakarta saat ulang tahun kota Jakarta , jika anda suka dengan makanan " Kerak Telor " dimana sebagian besar pedagangnya adalah orang Betawi tulen.


Memang tidak semua pemangkas rambut berasal dari Garut, atau penambal ban dan penjahit pakaian berasal dari daerah tersebut di atas. Namun secara mayoritas boleh lah dianggap demikian. Tentu sangat menarik memperhatikan fenomena ini menilik dari kenyataan bahwa rezeki memang sudah ada yang mengaturnya. Dan Allah Maha Adil membagi-bagi rezeki kepada setiap makhluk di muka bumi ini.
Hanya saja yang tak kalah pentingnya untuk dikaji yakni pernyataan bahwa memang tidak semua orang Sumatera Barat itu menjadi penjahit, seperti halnya tidak semua orang Tasikmalaya itu berprofesi sebagai tukang kredit. Meski pun seseorang lahir di Padang, besar di Padang, tetapi ia tidak pernah diajarkan atau menyentuh benda bernama mesin jahit, sampai kapan pun ia tidak akan pernah menjadi penjahit. Sebaliknya si Ucok anak si penambal ban, lantaran sejak melek sampai larut malam yang ia perhatikan adalah bagaimana bapaknya bekerja. Mulai dari mencopot ban dari kendaraan, melepas ban dalam, menambal yang bocor hingga memasangkannya kembali. Maka tak heran jika di usia belasan pun ia sudah mahir membongkar pasang ban kendaraan.


Lebih jelasnya, setiap orang itu akan mendapatkan rezeki tergantung dari keterampilan yang dimilikinya. Orang Garut yang pandai mencukur rambut, maka ia akan membuka usaha cukur rambut. Orang yang mendapatkan pelayanan dari keahlian si tukang cukur, akan membayar sesuai jerih payah dan keahlian tersebut. Sama halnya dengan kita, keterampilan apa yang bisa kita “jual” agar pihak lain mau mengeluarkan sejumlah uang sesuai keahlian yang kita miliki itu.
Intinya, jangan pernah berharap rezeki akan datang begitu saja tanpa ada satu usaha untuk menunjukkan satu bentuk keterampilan yang Anda miliki. Lebih dari satu keterampilan Anda miliki, insya Allah akan lebih pula yang bisa didapat.

Tidak punya keterampilan satu pun, siap-siap selalu gigit jari karena kesempatan selalu terlewat begitu saja tanpa bisa kita raih. Misalnya begini, pernah ada seorang kawan yang bertanya perihal lowongan di tempat saya bekerja. Kemudian saya tanya, “bahasa Inggris bisa? Bisa mengoperasikan komputer?” untuk dua pertanyaan tersebut, jawabannya sama: Tidak. Ooh, ya kalau begitu saya ajukan satu pertanyaan lagi, “Bisa mengemudi mobil?” berhubung saat itu di kantor memang sedang membutuhkan seseorang dengan keahlian tersebut. Nyatanya, ia juga menjawab “Tidak” meski dibubuhi kalimat pendukung, “tapi saya bisa belajar kok…”.

Agak sulit bagi siapa pun untuk membantu mencarikan pekerjaan buat seseorang yang tidak memiliki satu pun keterampilan. Bahkan seorang office boy (OB) sekalipun memiliki keterampilan khusus yang menjadi prasarat ia bisa diterima bekerja sebagai OB. Rezeki tidak pernah salah alamat, itu pasti. Kalau mengibaratkannya dengan seorang tukang pos pengantar surat, ia tidak akan pernah kesulitan mengantar surat jika tertera alamat yang jelas dan lengkap. Ditambah lagi, si pemilik rumah pun semestinya menuliskan alamat rumahnya dengan jelas, seperti nomor rumah, RT/RW dan lain sebagainya, agar pas pos tak kesulitan mencocokkan alamat tertera di surat dengan alamat kita.

Jangan salahkan jika tukang pos kebingungan mencari alamat kita, karena boleh jadi kita memang tak memasang alamat jelas di depan rumah. Jadi, tunjukkan kemampuan, keterampilan, dan keahlian yang kita miliki. Agar orang lain bisa melihatnya dengan jelas dan memberikan kesempatan terbaik buat kita. Karena rezeki memang tidak pernah salah alamat, hanya kadang kita sendiri yang tak menunjukkan alamat jelas, sehingga seringkali rezeki berlalu begitu saja

"Tulisan ini bukan untuk menyangkut masalah sara, hanya memberi gambaran saja. bila ada pihak yang tersinggung saya mohon dimaafkan - Erwin Arianto"

Maa ashobaka min hasanatin faminallah...wamaa ashobaka min sayyiatin famin nafsi" (segala yg baik tu dari Allah dan yg buruk tu dari diriku) Cikarang, 29 July 2007 Erwin Arianto See my other article visit at http://erwinarianto.blogspot.com

Sang Hakim dan Orang Kaya


Entah apa sebabnya Nasroon tiba – tiba diminta Kantor Konsultan Hukum milik temannya untuk membela kliennya.
“ Hey mengapa aku yang kau pilih . . . .? Aku khan tak punya pendidikan lawyer ?”
“ Ah , sudahlah kan khan cerdas , soal legal biar nanti kantorku yang urus . . .” ujar temannya.

Nasroon berpikir sebentar , ia tertarik juga melakukannya sebagai pengacara.
“ Memangnya apa istimewanya perkara ini ?’.
“ Yah . . sidang ini dipimpin oleh hakim yang kebal terhadap suap tetapi terkenal pandir. Nah kau khan pintar bersilat lidah Kebetulan oarng yang perlu dibelia ini difitnah “.
“ Di fitnah bagaimana ?
“ Dia baru seminggu bekerja sebagai supir pribadi Namun sang majikan cemburu karena sang istri selalu menuji – muji sang supir”.
“ Lalu . . .”.
“ Karena kesal , akhirnya sang supir diadukan ke polisi dengan tuduhan mencuri mobil Ferrari milik tuannya “.
“ Lho , ia khan bisa mengaku sebagai supirnya ?’.
“ Yah , susah karena tidak ada hitam diatas putihnya “.
“ Lalu pengakuan rekan kerjanya ?”.
“ Yaa , tidak ada yang berani , takut sama big boss nya “.
“ Hmm , ya ya . . “., malannya Nasroon tidak bisa tidur, makanya ia habiskan malamnya untuk ber dzikir dan berdoa.

Besoknya saat sidang , pengunjung dan kolega konsultan hukumnya kaget bukan main. Pasalnya Nasroon bukannya berkelit dan mencari bukti kalau terdakwanya tidak bersalah , ia malah mengakui tuduhan jaksa penuntut.
“ Tuan Hakim yang terhormat , kami tak menolak kalau dikatakan klien kami menginginkan mobil mewah itu .
Tapi mari kita pikirkan baik- baik , itu bukan hal .yang melanggar hukum , yaitu menginginkan sesuatu , bukan ? Nah yang perlu dituntut dalam hal ini adalah pihak yang telah membuat mobil itu.
Orang yang menjual mobil itu . Yang punya showroomnya dong yang dituntut “.

Karena pandir , hakim berpikir dan membenarkan logika itun dan mengabulkan permintaan Nasroon untuk membebaskan sang supir tadi.
Besoknya karyawan pabrik yang merakit mobil tadi dipanggil oleh pengadilan dan didakwa telah memanipulasi emosi publik dimana pasalnya adalah termasuk pembohongan publik.
Tapi kemudian kembali karyawan tersebut kembali meminta Nasroon untuk menjadi pembela.

Berkatalah Nasroon membela karyawan pabrik mobil tersebut.
“ Tuan Hakim yang terhormat , orang ini tidak bersalah .Bukan kemauan dia membuat mobil itu .Kalau keinginan dia sendiri membuat mobil yang harganya murah dan bisa dipakai banyak orang. Tapi dia tidak berdaya karena diperintahkan oleh yang punya pabrik ! “.
Kembali Nasroon memperdaya sang hakim.

“ Oh , tidak , sayapun memproduksi itu atas pesanan delaer atau penjual . saya tidak bisa disalahkan.Kalau ada pesanan untuk membuat mobil lain , saya buat. . Tapi karena yang meminta itu mobil type Ferarri , terpaksa saya buatkan. Jadi yang salah itu para dealer penjual mobil ” Bela sang pemilik mobil.
Sang Hakimpun berpikir lagi . “ Nampaknya benar juga logika pemilik pabrik. Yang memaksa adalah para penjual. Dialah yang perlu dituntut oleh pengadilan”.
Sang Hakim membebaskan pemilik pabrik. Kini giliran dealer yang dipanggil , berkilahlah sang dealer .

“ Tuan
hakim, saya khan pedagang , yang saya lakukan adalah , ada permintaan , ada barang. Buat apa saya jual sesuatu yang bila tak ada yang minta. Yang meminta dibuatkan mobil mewah itu ".
Dan . . . ternyata yang ditunjuk adalah bos dari sang supir pribadi tadi".

Merasa kena batunya , Sang Bos jadi kalap , " Tidaaaak . . . .aku tidak melanggar hukum.Justru hakimlah yang bodoh , pandir dan dungu. Hakim tak pantas memimpin sidang ini". Kata - kata nya lantang, tangan kiri bertolak pinggang , tangan tangan tertuju ke hakim. Ia maju ke persidangan dan kakinya menendang bangku yang dipakai untuk terdakwa.
Kegaduhan terjadi , pengunjung banyak yang berteriak.
Hakim pun mengetuk palu berkali - kali " Tok tok tok ",

" Hadirin mohon tenang, Keamanan tangkap orang kaya ini. Hadapkan dia ke pengadilan dengan tuduhan telah menghina pengadilan dan memicu pencurian di kota ini " Kata sang Hakim dengan tenang.

Moral of story :
Saat berbicara mode , berenanglah mengikuti arus.
Saat bicara prinsip , tegarlah seperti batu karang.
( Thomas Jefferson )




Rezeki si Hitam



Nasroon baru saja pulang dari perjamuan makan malam di hotel berbintang. Saking lezatnya sajian sirip ikan hiu , ia berniat membuatnya dirumah. Maka diam - diam ia menemui chef hotel dan bertanya tentang resepnya.
Dengan beberapa lembaran rupiah , Nasroon mendapatkan resep ikan hiu tersebut.Tak lupa ia menanyakan alamat penjual sirip hiu segar dan dalam perjalanan pulang Nasrron mampir ketempat penjual sirip itu.

Berjikrang riang gembira , ia pulang. Tiba dihalaman , sepasang mata mengawasi. Tapi bukan perampok atau maling , tapi si Hitam , kucing jantan yang tak pernah kompromi bila Nasroon punya hidangan ikan.
Lengah sedikit , ikan atau daging tersebut lepas dari tangan.
Begitulah hari ini , tentengan yang dibawa Nasroon menyebarkan aroma khas. Kontan saja , radar antena si Hitam mengalami pergerakkan , instingnya menyatakan " ada makanan lezat " ditangan Nasroon.

Si Hitam tak langsung menerkam , ia sangat paham. Menerkam saat ini hanya kesia - siaan yang didapat.
Ia berjalan memutar , melalui jendela belakang , ia menyelinap masuk dan bersiaga dibawah meja makan.
Instingnya sangat kuat luar biasa membaca kebiasaan penghuni rumahnya yang selalu meletakan barang bawaan di meja makan.
Detik demi detik dilaluinya dengan berdebar.
Pas tiba saatnya , Nasroon masuk ke dapur , ia tak mengira bahaya yang mengancam.

Si Hitam sudah pasang kuda - kuda , Hap ! dengan sekali lompatan , ia langsung menggigit plastik yang berisi sirip ikan hiu tersebut. Langsung Kabur . . .!
Nasroon kaget dan baru tersadar kalau sirip hiunya disikat si Hitam.Tapi terlambat sudah barangnya sudah dibawa lari.
Seperti melecehkan sebelum melompat ke luar , kucing yang baru saja mencuri ini diam sebentar memandang Nasroon di jendela , seolah berkata " gue bawa dulu ya . . . "

Berkatalah Nasroon " Hey , Hitam , walaupun kau sudah bawa ikannya , Tapi percuma saja , resepnya masih ditangan saya , he he he he he ".

Moral :
Masih ada yang bisa disyukuri apapun yang terjadi.
Kalau memang harta sudah ditangan , bukan itu berarti pasti milik kita .

Sumber : Nasroon , Kisah Sufi Kantoran , terbutan Dian Rakyat , Komarudin Ibnu Mikam.

see other article on :
http://djodiismanto.blogspot.com/


Regards,

Djodi Ismanto
From nice city of Medan


Monday, July 23, 2007

Toshinobu Kubota


Toshinobu Kubota, yang biasa dipanggil Shinji mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit.


"Di sini keadaan sulit," katanya sambil memeluk putranya dan mengucapkan selamat tinggal.
"Kau adalah harapan kami."


Shinji naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan transport gratis bagi pemuda-pemuda yang mau bekerja sebagai penyekop batubara sebagai imbalan ongkos pelayaran selama sebulan. Kalau Shinji menemukan emas di Pegunungan Colorado , keluarganya akan menyusul.


Berbulan-bulan Shinji mengolah tanahnya tanpa kenal lelah.
Urat emas yang tidak besar memberinya penghasilan yang pas-pasan namun teratur. Setiap hari ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas dua kamar, Shinji merindukan dan sangat ingin disambut oleh wanita yang dicintainya. Satu-satunya yang disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu nasib ke Amerika adalah terpaksa meninggalkan Asaka. Maksudoya sebelum secara resmi punya kesempatan mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga mereka sudah lama berteman dan selama itu pula diam-diam dia berharap bisa memperistri Asaka.


Rambut Asaka yang ikal panjang dan senyumnya yang menawan membuatnya menjadi putri Keluarga Yoshinori Matsutoya yang paling cantik.
Shinji baru sempat duduk di sampingnya dalam acara perayaan pesta bunga dan mengarang alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah gadis itu agar bisa betemu dengannya. Setiap malam sebelum tidur di kabinnya, Shinji ingin sekali membelai rambut Asaka yang pirang kemerahan dan memeluk gadis itu. Akhirnya, dia menyurati ayahnya, meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya.


Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan rencana untuk membuat hidup Shinji menjadi lengkap.
Pak Yoshinori Matsutoya akan mengirimkan putrinya kepada Shinji di Amerika. Putrinya itu suka bekerja keras dan punya intuisi bisnis. Dia akan bekerja sama dengan Shinji selama setahun dan membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas. Diharapkan, setelah setahun itu keluarganya akan mampu datang ke Amerika untuk menghadiri pernikahan mereka.


Hati Shinji sangat bahagia.
Dia menghabiskan satu bulan berikutnya untuk mengubah pondoknya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan menata bekas tempat tidurnya agar pantas untuk seorang wanita. Gorden dari bekas karung goni yang menutupi kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga dari bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur dia meletakkan wadah kaleng berisi bunga-bunga kering yang dipetiknya di padang rumput.


Akhirnya, tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya sepanjang hidup.
Dengan tangan membawa seikat bunga daisy segar yang baru dipetik, dia pergi ke stasiun kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit ketika kereta api mendekat lalu berhenti. Shinji melihat setiap jendela, mencari senyum dan rambut ikal Asaka.Jantungnya berdebar kencang penuh harap, kemudian tersentak karena kecewa.


Bukan Asaka, tetapi Yumi Matsutoya kakaknya, yang turun dari kereta api. Gadis itu berdiri malu-malu di depannya, matanya menunduk. Shinji hanya bisa memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar diulurkannya buket bunga itu kepada Yumi. "Selamat datang," katanya lirih, matanya menatap nanar.

Senyum tipis menghias wajah Yumi yang tidak cantik.


"Aku senang ketika Ayah mengatakan kau ingin aku datang ke sini," kata Yumi, sambil sekilas memandang mata Shinji sebelum cepat-cepat menunduk lagi.


"Aku akan mengurus bawaanmu," kata Shinji dengan senyum terpaksa.


Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda.
Pak Matsutoya dan ayahnya benar. Yumi memang punya intuisi bisnis yang hebat. Sementara Shinji bekerja di tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di sudut ruang duduk, dengan cermat Yumi mencatat semua kegiatan di tambang. Dalam waktu 6 bulan, asset mereka telah berlipat dua. Masakannya yang lezat dan senyumnya yang tenang menghiasi pondok itu dengan sentuhan ajaib seorang wanita.


Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan, keluh Shinji dalam hati, setiap malam sebelum tidur kecapekan di ruang duduk.
Mengapa mereka mengirim Yumi? Akankah dia bisa bertemu lagi dengan Asaka? Apakah impian lamanya untuk memperistri Asaka harus dilupakannya? Setahun lamanya Yumi dan Shinji bekerja, bermain, dan tertawa bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan cinta. Pernah sekali, Yumi mencium pipi Shinji sebelum masuk ke kamarnya. Pria itu hanya tersenyum canggung. Sejak itu, kelihatannya Yumi cukup puas dengan jalan-jalan berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di beranda setelah makan malam.


Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur punggung bukit, membuat jalan masuk ke tambang mereka longsor.
Dengan kesal Shinji mengisi karung-karung pasir dan meletakkannya sedemikan rupa untuk membelokkan arus air. Badannya lelah dan basah kuyup, tetapi tampaknya usahanya sia-sia.


Tiba-tiba Yumi muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang terbuka.
Shinji menyekop dan memasukkan pasir kedalamnya, kemudian dengan tenaga sekuat lelaki, Yumi melemparkan karung itu ke tumpukan lalu membuka karung lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki terbenam lumpur setinggi lutut, sampai hujan reda. Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang ke pondok.


Sambil menikmati sup panas, Shinji mendesah, "Aku takkan dapat menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu. Terima kasih, Yumi."


"Sama-sama," gadis itu menjawab sambil tersenyum tenang seperti biasa, lalu tanpa berkata-kata dia masuk ke kamarnya.


Beberapa hari kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan bahwa Keluarga Matsutoya dan Keluarga Kubota akan tiba minggu berikutnya. Meskipun berusaha keras menutup-nutupinya, jantung Shinji kembali berdebar-debar seperti dulu karena harapan akan bertemu lagi dengan Asaka. Dia dan Yumi pergi ke stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka turun dari kereta api di ujung peron.


Ketika Asaka muncul, Yumi menoleh kepada Shinji.
"Sambutlah dia," katanya.


Dengan kaget, Shinji berkata tergagap, "Apa maksudmu?"


"Shinji, sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri Matsutoya yang kau inginkan.
Aku memperhatikan bagaimana kau bercanda dengan Asaka dalam acara Perayaan pesta bunga lalu." Dia mengangguk ke arah adiknya yang sedang menuruni tangga kereta. "Aku tahu bahwa dia, bukan aku, yang kauinginkan menjadi istrimu."

"Tapi..."


Yumi meletakkan jarinya pada bibir Shinji.
"Ssstt," bisiknya. "Aku mencintaimu, Shinji. Aku selalu mencintaimu. Karena itu, yang kuinginkan hanya melihatmu bahagia. Sambutlah adikku."

Shinji mengambil tangan yumi dari wajahnya dan menggenggamnya. Ketika Yumi menengadah, untuk pertama kalinya Shinji melihat betapa cantiknya gadis itu. Dia ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput, ingat malam-malam tenang yang mereka nikmati di depan perapian, ingat ketika Yumi membantunya mengisi karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa yang sebenarnya selama berbulan-bulan telah tidak diketahuinya.


"Tidak, Yumi. Engkaulah yang kuinginkan." Shinji merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan mengecupnya dengan cinta yg tiba-tiba membuncah didalam dadanya.

Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan berseru-seru, "Kami datang untuk menghadiri pernikahan kalian!"

( Source : cetivasi )

Saturday, July 21, 2007

5 Type Karyawan


Pengklasifikasian karyawan dan pejabat kantor ini didekati dengan istilah hukum yang digunakan dalam agama Islam. Pendekatan ini samasekali bukan untuk mencampuradukkan atau merendahkan nilai istilah hukum tersebut, melainkan hanya sekedar guna mempermudah pemahaman kita karena makna dari istilah hukum tersebut sangat sederhana dan akrab bagi kita. Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis
untuk mengukur dan menilai diri sendiri.

Ide dasar ini diambil dari pendapat Emha Ainun Najib)

1. Karyawan/Pejabat "Wajib"
Tipe karyawan atau pejabat wajib ini memiliki ciri :
keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat
dirasakan kehilangan.
Dia sangat disukai karena pribadinya sangat mengesankan, wajahnya yang selalu
bersih, cerah dengan senyum tulus yang dapat membahagiaan siapapun yang berjumpa dengannya. Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang
mendengarnya, bahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk bagi hati
yang gersang, penuntun bagi yang tersesat, perintahnya tak dirasakan sebagai
suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan. Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang meraskan bahagia dan
senang dengankehadirannya, dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat orang
lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan
keberadaannya

2. Karyawan/Pejabat "Sunnah"
Ciri dari karyawan/pejabat tipe ini adalah:
kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya tidak terasa kehilangan..
Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian yang telah diuraikan, berprestasi,
etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan hanya saja ketika tiada,
lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak begitu mendalam.
Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad mempersembahkan yang
terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan sungguh-sungguh, niscaya dia akan
naik peringkatnya ke golongan yang lebih atas, yang lebih utama.

3. Karyawan/Pejabat "Mubah"
Ciri khas karyawan atau pejabat tipe ini adalah: ada dan tiadanya sama saja.
Sungguh menyedihkan memang menjadi manusia mubadzir seperti ini, kehadirannya
tak membawa arti apapun baik manfaat maupun mudharat, dan kepergiannya pun tak terasa kehilangan.
Karyawan tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi, asal-asalan saja,
asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan
dan hal produktiflainnya. Sehingga kehidupannya pun tidak menarik, datar-datar
saja.
Sungguh menyedihkan memang jika hidup yang sekali-kalinya ini tak bermakna.
Harus segera dipelajarilatar belakang dan penyebabnya, andaikata bisa dimotivasi
dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja, mudah-mudahan bisa meningkat
semangatnya.

4. Karyawan/Pejabat "Makruh"
Ciri dari karyawan dan pejabat kelompok ini adalah :
adanya menimbulkan masalah tiadanya tidak menjadi masalah.
Bila dia ada di kantor akan mengganggu kinerja dan suasana walaupun tidak sampai
menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat suasana tidak nyaman dan
kenyamanan kerjaserta kinerja yang baik dapat terwujud bila ia tidak ada.
Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaan selain tidak tuntas, tidak
memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan lainnya.

5. Karyawan/Pejabat "Haram"
Ciri khas dari kelompok ini adalah : kehadirannya
sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan.
Orang tipe ini adalah manusia termalang dan terhina karena sangat dirindukan
"ketiadaannya". Tentu saja semua ini adalah karena buah perilakunya sendiri,
tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya sendiri.
Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis yang bisa menjalar. Sering
memfinah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat
tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas ujungnya, bukan menyelesaikan
pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat masalah. Pendek kata di adalah
"trouble maker".

Silahkan anda renungkan, kita termasuk kategori yang mana...?
Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini kita
bisa merobah diri dan mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat bagi
dunia dan akhirat nanti. Jadilah manusia yang "wajib ada".
Semoga!(K.H. Abdullah
Gymnastiar )